Berita Minggu ini: Israel Batasi 90% Umat Kristen Palestina, Warga Ambon-NTT marah, Hotman Beberkan Kelemahan Gugatan Lisa

Hotman Beberkan Kelemahan Gugatan Lisa: Tanpa DNA, Tuntutan Nafkah Anak Tak Bisa Dimenangkan

Hotman Paris menegaskan bahwa tanpa bukti DNA, Lisa Mariana tidak bisa menuntut nafkah atau ganti rugi dari Ridwan Kamil. Hubungan intim saja tidak cukup membuktikan bahwa RK adalah ayah biologis anak tersebut.

Ditekankan bahwa bisa saja ada pria lain yang menjadi ayah kandung anak Lisa. Tanpa tes DNA, klaim Lisa bahwa RK bertanggung jawab secara finansial tidak memiliki dasar hukum yang kuat.

Hotman menyoroti bahwa gugatan perdata akan sulit dimenangkan tanpa bukti konkret seperti DNA. Publikasi hubungan gelap tidak sama dengan pembuktian hak perdata, terutama untuk tuntutan nafkah anak.

Drama 'Rayen Porno': Kemarahan Warga Ambon-NTT atas Sindiran Ahmad Dhani ke Marga Pono

Ahmad Dhani diduga memplesetkan nama Rayen Pono menjadi "Rayen Porno" dalam undangan debat royalti musik, yang dianggap sebagai penghinaan terhadap marga Pono – sebuah nama keluarga yang sangat dihormati di budaya Timur Indonesia . 

Keluarga Rayen Pono di Ambon dan NTT marah besar atas insiden ini karena marga Pono menyangkut kehormatan keluarga, tradisi, dan leluhur. Rayen mengaku tidak bisa mengendalikan kemarahan mereka meski secara pribadi sudah memaafkan Dhani .

Rayen menyatakan insiden ini harus menjadi pelajaran bagi Ahmad Dhani untuk lebih bijak dalam berucap. Keluarga Pono berencana melakukan gerakan masif sebagai bentuk "efek jera" sosial.

Israel Batasi 90% Umat Kristen Palestina ke Yerusalem: Hanya 6.000 Izin untuk Minggu Palma

Israel membatasi akses ribuan umat Kristen Palestina ke Yerusalem untuk merayakan Minggu Palma, dengan hanya mengizinkan 6.000 dari 50.000 umat Kristen Tepi Barat masuk melalui sistem izin yang ketat dan aplikasi seluler yang dikontrol Israel .

Perayaan dibatasi kedua kalinya akibat konflik berkelanjutan, termasuk serangan Israel terhadap gereja-gereja di Gaza seperti Gereja Saint Porphyrius (menewaskan 18 orang) dan Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, yang memaksa umat Kristen Gaza beribadah dalam kondisi berbahaya .

Hamas mengutuk kebijakan Israel sebagai "rasis", sementara gereja-gereja Palestina membatalkan perayaan besar dan fokus pada doa untuk perdamaian. Liturgi dipimpin oleh pemimpin agama lintas denominasi, menekankan persatuan dalam penindasan .


ikuti toyoong.com di:

Posting Komentar

0 Komentar